Di sini Saya akan membahas tentang sistem
skeleton dan bagian-bagian dari sistem skeleton, materi sistem skeleton ini
Saya ambil dari ringkasan buku “Struktur & Komponen Tubuh Manusia”
karangan dari Drs.H. Syarifuddin.B.Ac. (2002).
Susunan tulang atau skelet (kerangka) merupakan
salah satu unsur sistem penegak dan penggerak tulang-tulang manusia yang
dihubungkan satu dengan yang lain melalui sambungan dengan tulang atau
persendian sehingga terbentuk kerangka yang
merupakan sistem locomotors
pasif, selanjutnya akan diatur oleh alat-alat lokomotif aktif dari otot.
Sistem skelet ini berfungsi untuk:
- Memberikan bentuk pada tubuh sehingga terlihat bentuk pada tubuh sehingga terlihat bentuk yang sangat sempurna dibandingkan makhluk lain.
- Menahan seluruh tubuh supaya tidak roboh, dan kuat dan kekar.
- Melindungi alat yang lunak dan penting seperti otak, jantung, dan paru- paru.
- Tempat melekatnya otot untuk penggerak tubuh dengan perantaraan otot.
- Tempat pembuatan sel darah merah.
Sistem Skelet
Karakteristik
Skelet
Tulang
Panjang
Pada tulang panjang di bagian
tengahnya terdapat diafise dan
kedua ujungnya disebut epifise, ujung tulang dilapisi oleh tulang rawan
yang memudahkan gerak sendi. Rawan ini disebut kartilago artikulasi ( rawan sendi). Permukaan tulang dibungkus
oleh selaput tulang yang disebut periostium, sifatnya menyerupai
jaringan ikat. Jika tulang dibelah memanjang pada bagian diafise
terdapat lubang yang menyerupai pipa, dinding bagian dalam pipa dilapisi oleh
subtansia yang merupakan bahan yang rapat atau padat dan bagian subtansia ini
semakin tipis.
Bagian apifise
dari tulang ini terdapat banyak lubang-lubang kecil yang menyerupai bunga
karang disebut spongeosa.
Tulang
atap kepala
Tulang atap kepala terdiri dari 2
lapisan, yaitu subtansia kompakta tubula eksterna (lapisan luar) dan subtansia
kompakta tubula interna (lapisan dalam). Di antara kedua lapisan ini terdapat
subtansia spongeosa. Lubang bagian dalam diafase terdapat ruang yang disebut kavum
medula yang berisi sumsum tulang kuning (medula osseum plava) dan pada lubang subtansia spongeosa terdapat
sumsum merah (mendula osseum rubra). Permukaan dalam subtansia kompakta
diliputi oleh selaput tipis yang disebut endosteum.
Subtansia kompakata dan spongeosa ini
termasuk jaringan penunjang. Dalam jaringan penunjang jaringan antar-sel
(subtansia interselularis) banyak mengandung kalsium (zat kapur), fosfat,
kalsium karbonat, dan rangkaian organisasi hingga sifatnya keras sekali. Pada
anak-anak, zat-zat organis lebih banyak terdapat pada tulang dari pada
lansia sehingga tulangnya lebih lentur
(bingkas). Dalam subtansia kompakta terdapat saluran yang dikelilingi bebrapa
lapis yang disebut lamella havers (keping tulang yang membentuk saluran). Di
bawah periostium dan di sekitar endosteum terdapat lapisan tulang.
Rangka
tulang kepala
Kranium
(tulang tengkorak) dibentuk oleh potongan tulang yang saling bertautan
membentuk kerangka kepala, tulang-tulang yang membentuk kranium adalah neuro
kranium dan spangko kranium.
- Neuro kranium (kerangka otak). Bagian ini terdiri dari:
- Gubah tengkorak (klavilaria) yang tersusun oleh os frontale (1buah), os parientale (2 buah), os oksipitale (1 buah), dan os temporale (2 buah).
- Dasar tengkorang (basis kranii) yang tersusun oleh os spenoidale (1buah), os etmoidale (1 buah).
- Spankno kranium(tengkorak wajah ). Bagian ini terdiri dari;
- Bagian hidung yang tersusun oleh os lakrimale (2 buah), os nasale (2 buah), os konka nasale (2 buah), dan septum nasale (2 buah). Bagian
- rahang yang tersusun oleh os maksilaris (2 buah ), os zigomatikum (2 buah), os palatum (2 buah), os mandi bularis (1 buah), dan os hyoid (1 buah).
Sutura
tulang kepala
Pertemuan tulang yang membentuk
kranium merupakan pertautan yang kuat sekali. Batas-batas tempat pertemuan ini
berupa garis yang berliku-liku-liku yang disebut sutura (tautan). Sutura
merupakan garis yang berkesinambungan dan saling berpotongan. Pembagian sutura
tulang kepala, yaitu;
- Sutura koronalis ada di antara os parietalis dengan os frontalis.
- Sutura sagitalis ada di antara os paritale kiri kanan.
- Sutura skuamos ada di antara os parientale dengan os temporal dan os apenoidale.
- Sutura lamboidea ada di antara os parientale dengan os oksipitale.
- Sutura parietal mastoidea ada di antara os parietal denga prosesus mastoidea dari os temporal.
- Sutura spenofrontalis ada di antara os frontale dengan os temporale.
- Sutura spenomaksilaris ada di antara os spenoidale dengan maksilaris.
- Sutura zigomatikotemporalis ada di antara os zigomatikum dengan zigomatikum.
- Sutura zigomatikomaksilaris ada di antara os maksilare dengan os temporale.
- Sutura maksilarelakrimalis ada di antara os maksilaris dengan lakrimalis.
- Sutura palatina sagitalis ada di antara os maksilaris dengan os palatum durum kiri kanan.
- Sutura palatina transversa ada di antara os maksilaris dengan os palatinum (palatum durum).
Tulang
Tengkorak Bayi
Pada bayi dan anak berumur dua
tahun, pertemuan tulang ini belum sempurna seperti orang dewasa. Bentuk
suturanya menyerupai garis, pada bayi ditemukan dua celah, yaitu frontal mayor dan frontal minor.
Frontal mayor
Bagian
ini merupakan celah yang terbentuk belah ketupat. Pada sudut pertemuan tulang
os pariental kiri dan kanan dengan os frontale kiri dan kanan, bagian depan
ujung depan sutura sagitalis dan pertengahan sutura koronalis di daerah
ubun-ubun puncak kepala sudut depan
lebih besar dan sudut belakang lebih lancip.
Frontal
minor
Celah
yang terdapat pada pertemuan bagian belakang atas os pariental dengan os
oksipital. Ujung belakang sutura sagitalis berbatas dengan fossa kranii
posterior terdapat 4 foramen, yaitu;
- Foramen oksipitalis magnum, menghubungkan rongga toraks dengan kanalis vertebaralis lubang ini dilalui oleh bagian permulaan mendula spinalis (sumsum tulang belakang).
- Foramen yugolare, batas pars lateralis ossis oksipital dengan bagian belakang piramidalis ossis temporalis terdapat tonjolan tulang pars venosus belakang belakang dilalui oleh 3 saraf, yaitu;
- Saraf ke-9, nervus glossofaringeus;
- Saraf ke-9, nervus vagus;
- Saraf ke-11, nervus aksesorius.
- Kanalis hipoglassi, terdapat pada lateralis ossis oksipitalis di bawah kondilus oksipitalis dilalui oleh nervus ke-12 (nervus hippoglossus).
- Porus akustikus internus, pada permukaan medialis pars permukaan medialis pars piramidalis ossis temporalis dilalui oleh nervus ke-7 (nervus fasialis dan nervus ke-8 [ audio rium]).
Tulang
Neurokranial
Neurokranium terdiri atas sejumlah
tulang yang menyatu pada sendi tak
bergerak yang di sebut sutura. Tulang-tulang tengkorak dapat dibedakan menjadi
kranium dan wajah yang terdiri dari lamina eksterna dan lamina interna yang
dipisahkan oleh lapisan spongeosa. Tulang tengkorak dilapisi oleh bagian luar
perikadium dan bagian dalam endokardium. Permukaan dalam klavaria menampakkan
sutura (koronalis, sagitalis, dan lambdoidea), pada garis tengah terdapat alur
Sagita dangkal yang menampung sinus sagitalis superior.
Os
Frontale
Tulang ini melengkung ke bawah
bentuk margo superior orbita. Dapat dilihat adanya arkus supersiliaris dan
insisura foramen suptaorbita yang dibedakan atas tiga bagian, yaitu;
- Squama frontalis (bagian atas),terdiri dari fasies ekterna yang menghadap ke luar dan fasies interna frontalis yang menghadap ke dalam.
- Pars ortalis, bagian tengah bawahos frontale yang menghubungkan os nasle di depan dan os etmoidale di belakang, taju runcing yaitu spina frontalis, di kanan kiri spina terdapat lubang hiatus sinus frontalis.
- Pars ortalis, bagian lateral os frontale samping kiri kanan dengan sutura lamboidea, celah ini membentuk segitiga pada sutura lambdoidea.
Karfum
kranii adalah bagian belakang tulang tengkorak neurokranium berbentuk bola
terdapat rongga yang disebut kafum kranii terdapat lekukan dinamakan fossa
kranii dan di bagi menjadi tiga bagian, yaitu;
- Fossa kranii anterior (bagian depan), dibentuk oleh os frontale, spenoidale, dan os ethmoidale, terdapat dua lubang (foramen), yaitu;
- Lamina kribrosa ossis etmoidale lubang halus yang dilalui oleh nervus olfaktorius menuju hidung.
- Foramen optikum terdapat pada sudut depan korpus ossis spenoidale yang dilalui oleh nervus optikus menuju mata untuk saraf penglihatan.
- Fossa kranii media (bagian tengah), dibentuk oleh os spenoidale dan os temporale, terdapat 6 tulang.
- Fisura orbita superior; bagian medial atas dilalui oleh saraf pembuluh darah (N.III,IV,V,VI dan vena oftalmika).
- Foramen rotundum; bagian medial bawah dari fisura orbitalis superior, lubang ini dilalui oleh nervus maksilaris.nervus mandibularis.
- Foramen spinosum; terdapatpada lateral bawah foramen ovale, lubang ini dilalui ole arteri meningen media.
- Foramen laseratum pada sudut bawah korpus speniodale yang berbatasan dengan ok oksipitale dan ujung pars piramidalis, os temporalis, lubang ini ditutupi oleh vibro kartilago basalis berupa selaput tipis dari jaringan tulang rawan.
- Foramen karotikum internus, terdapat diujung medial pars ossis piramidalis ,merupakan ujung kranial dari kanalis koraktikus yang dilauli oleh arteri karotis interna.
- Fossa kranii posterior (bagian belakang) dibentuk oleh os sponiodale, os temporale , dan os oksipitale.
- Pars nasalis dipisahkan oleh insissura etmoidalis, tepi medial depan pars orbitalis lebih tebal dan dalamnya terdapat ruang udara yang disebut sinus frontalis berhubungan dengan ruang sinus ethmoidalis yang terletak di bawahnya.
- Pars orbitalis ossis frontalis, fasies orbitalis permukaan yang mengharap ke rongga orbita, terdiri dari;
- Lamina triangularis terdapat lekuk glandula lakrimalis yang fossa lakrimalis.
- Fossa trokhlearis terdapat di depan fossa lakrimalis.
- Fasies serebralis pars orbitalis ossis frontalis, mempunyai cekung bekas otak yang disebut serebralis dan impression digitalis, pars nasalis dan pars orbitalis ossis frontalis, disebut juga pars horizontalis.
Os
parietal
Tulang ini dibentuk oleh tulang
pipih segi empat di atap kranium.
- Fasies eksterna; permukaan luar os pariental yang menonjol tuber parietale, pada samping (leteral) terdapat dua garis lengkung yang berjalan sejajar yaitu linea temporalis superior dan linea temporalis inferior.
- Fasies interna; permukaan dalam menghadapke otak terdapat sulkus;
- Sulkus sagitalis terdapat di sepanjang tepi atas margo parientalis sesui dengan sinus sagitalis.
- Sulkus arteriosus terdapat pada permulaan antara margo frontalis dan margo skuamosa.
- Sulkus transfersus terdapat pada sudut antara margo skuamosa dan margo oksipitalis untuk sinus (saluran) transfersus.
- Sulkus sagitalis berupa parit besar yang disebut faveola granularis pachieni sesuai dengan tonjolan permukaan meningen.
Os
oksipitalis
Tulang
pipih berbentuk trapesium, terletak di belakang kepala yang berlubang besar di
bawahnya yang disebut foramen magnum yang menghubungkan rongga otak (kavum
kranii) dengan kanalis vertebralis dan dilalui oleh pangkal mendula spinalis
(sumsum tulang belakang), dibagi menjadi tiga bagian, yaitu;
- Pars basilaris; bagian depan foramen magnum berbentuk tonjolan memanjang yang berhubungan dengan os spenoidalis.
- Fasies eksterna; bagian luar menghadap ke bawah berhubungan dengan faring, di sini terdapat tuberkulum faringeus suatu tonjolan kecil.
- Fasies interna; bagian dalam menghadap ke otak terdapat sulkus petrosus inferior bagian samping berupa alur untuk sinus petrosus.
- Pars lateralis; bagian samping kiri kanan foramen magnum.
Fasies eksterna menhadap ke bawah berhubungan
dengan tulang leher, terdapat kondilus oksipitalis bongkolan kiri kanan foramen
magnum dan persendian dengan tulang tulang atlas (vertebrae servikalis) permukaan
sendi terletak mendatar yang disebut fasies artikulasi atlantis.
- Pars skuamosa ossis oksipitalis; tulang pipih berbentuk trapesium, pinggir tulang disebut margo lumbiodea sebelah atas, margo mastoid sebelah bawah, batas antara keduanya terdapatsulkus transverses yang terletak pada fesies interna.
- Fasies eksterna permukaan luar skuamosa terdapat;
- Protuberansia oksipitalis eksterna tonjolan tengah di titik sentral pars skuamosa.
- Krista oksipitalis eksterna, tonjolan berupa garis dari protuberansia oksipitalis eksterna menuju petengahan tepi foramen magnum.
- Linea mukhea superior, tonjolan merupakan garis melintang dari protuberansia oksipitalis ekterna menuju kiri kanan margo lumboideaa dan margo mastoidea.
- Linea mukhea suprema, garis di atas protuberansia oksipitalis eksterna melintang ke lateralis sejajar di atas linea mukhea superior dan inferior.
- Planum nukhea, daratan di atas linea nukhea superior dengan linea nukhea inferior.
- Fasies interna permukaan dalam pars skuamosa terdapat;
- Protuberansia oksipitalis interna, tonjolan pada titik sentral merupakan tempat pembuluh balik (sinus tengkorak).
- Sulkus transverses, parit melintang menuju kolateral.
- Sulkus sagitalis parit garis medium di atas protuberansia pksipitalis interna.
- Krista oipitalis anterior, tonjolan berupa garis median di bawah protuberansia oksipitalis interna menuju pertengahan foramen magnum.
- Fossa oksipitalis superior, lekuk di atas sulkus transfersus, kiri dan kanan sulkus sagitalis.
- Fossa oksipitalis inferor, lekuk yang terdapat di bawah sulkus transversus , kiri dan kanan. Krista oksipitalis anterior.
Os
temporalis
Tulang
ini berada di samping kepala, dapat dibedakan menjadi 4 macam yaitu;
- Pars skuamosa; bagian lateral tengkorak membentuk batok kepala.
- Fasies ekterna, permukaan luar terdapat;
- Prosesus zigomatikus, tonjolan bagian bawah di depan pars timpani berhubungan dengan os zigomatikus.
- Fossa mandibularis, lekuk yang agak dalam di bawah pangkal proseus zigimatikus persendiandengan os mandibularis.
- Fasies interna, permukaan dalam (fasies serebralis) terdapat;
- Pars skuamosa ossis temporalis, berhubungan dengan os spenoidale membentuk sutura spenotemporal.
- Pars skuamosa margo parietalis, berhubungan dengan os parientale membentuk sutura skuamosa.
- Pars petrossa; bagian belakang os temporalis terdapat
- Pars mastoid , membentuk prosesus mastoideus.
- Pars piramidalis.
- Pars mastoidea; terletak di belakang lateral neurokranium terdapat;
- Fasies ekterna, sebelah luar.
- Insisura mastoid, batas media pors. Mastoid dengan pars timpanika.
- Foramen stilomastoidea sebelah depan insisura mastoidea, berpangkal pada proseus stilodeus dilalui oleh Venus fasialis.
- Fasies interna, permukaan dalam pars mastoid , terdapat sulkus mastoideus tempat sinus sigomatikus.
- Pars piramidalis; os temporale yang menonjol ke dalam membentuk basis kranii dengan fossa kranii posterior.
Dasar
Tengkorak ( Basis Kranii)
Os
spenoidale
Tulang
ini terdiri dari korpus ossis spenoidale di tengah-tengah, kedua pasang sayap
kiri dan kanan, sebelah depan atas sayap kecil sebelah belakang bawah sayap
besar. Sayap mempunyai taju menuju ke bawah yang disebut proseus pterigodeus,
bagian tengah yang mempunyai lekuk yang di sebut sella tursika (pelana turki) tempat kelenjar hipofise. Lekuk sebelah
lateral dibatasi oleh proseus klinoideus medius, di depan dibatasi oleh
tuberculum sale dan di belakang oleh dorsum salle. Sebelah lateral dari dorsum
sale terdapat sulkus karotis tempat arteri karotis interna. Permukaan bawah
dari korpus ossis spenoidale berhubungan dengan rongga hidung/ kavum nasi di
tengah-tengah terdapat taju restrum spenoidalis.
Korpus ossis spenoidale mengandung
rongga yang berisi sinus spenoidale yang berhubungan dengan rongga hidung oleh
apetura sinus spenoidale. Sayap besar tempat perlengketan foramen optikus
dilalui oleh nervus optikus mempunyai taju yang tajam disebut proseus
klinoideus. Anterior antara sayap kecil dan sayap besar terdapat fisura orbitalis superior, tempat sayap yang menggerakkan mata
(okulomotorius,n. trokhlearis,n.abdusens). foramen rotundum tempat jalanya
nervus trigeminus kedua nervus maksilaris. Foramen ovale memberikan cabang
ketiga n. mandibularis dan foramen spinosum lubang untuk arteri meningen media
(selaput otak bagian dalam) proseus ptrerigoideus terdiri dari lamina medialis
fisura dan mina lateralis di antara kedua lamina ini terdapat pterigoideus pada ujung lamina medialis
terdapat taju runcing menuju ke belakang yang disebut hanulus pterigoideus,
bagian medial terdapat proseus vagitalis membentuk kanalis faringues. Bagian
pangkal pterigoideus terdapat saluran yang mengarah dari belakang ke depan,
yaitu kanalis pterigoidea, bagian belakang terdapat fossa pterigoidea.
Os
ethmoidale
Tulang
terdiri dari lamina kribrosa, lamina perpendikularis, dan labirintis
ethmoidalis.
Tengkorak
Wajah (spankno)
Ossa
maksilaris
Dua buah
tulang yang menjadi satu terdiri dari 5 bagian berikut.
- Korpus maksilaris.
- Proesus frontalis.
- Proesus zigomatikum.
- Prosesus alveolaris.
- Prosesus palatinum.
Os mandibularis
Os mandibularis berbentuk huruf L dan merupakan garis horizontal yang terdiri
dari bagian-bagian berikut;
- korpus mandibularis, bagian depan kiri dan kanan membentuk protuberansia mentalis dan bagian yang menonjol membentuk dagu pada wajah.
- Ramus mandibularis; bagian samping mandibulare merupakan garis vertikal, sebelah atas mandibulare bercabang dua menjadi proseus kondiloideus (bagian depan), di antara keduanya terdapat celah lebar yang disebut insisura mandibularis. Proseus kondilus mempunyai permukaan sendi artikulasiomandibulare dengan os temporal.
Os
nasale
Dua keping tulang kecil berbentuk trapesium
mempunyai empat sisi yang merupakan tulang batang hidung.
- Margo superior.
- Margo inferior.
- Margo lateralis eksterna.
- Margo medialis interna.
Os
zigomatikum
Tulang pipi terdiri dari dua buah tulang kiri
dan kanan , bagian-bagiannya adalah sebagai berikut;
- Fasies orbita.
- Fasies temporalis.
- Fasies maksilaris.
Os lakrimal
Tulang ini berbentuk segi empat dan membentuk
dinding medialis orbita, bagian lain membentuk rongga hidung. Bagian depan
tulang ini terdapat proseus frontalis maksilaris dan bagian belakang lamina
papirasea ossis ethomoidale. Melekat pada os frontale dan di bawah korpus
maksilaris. Dataran yang menghadap orbita dibagi dua krista lakrimalis
posterior di depannya terdapat sulkus lakrimalis yang dibatasi oleh krista
lakrimalis anterior dari proseus frontalis maksilaris.
Os
palatum
Bagian
horizontal dan bagian vertikal lamina perpendikularis;
- Lamina horizontal ossa palatina kiri dan kanan.
- Perpedikularis.
- Lamina horizontalis ossis palatum.
- Lamina perpendekkularis ossis palatinus.
Os vamer
Berbentuk
taju belah ketupat, terdapat tegakdi bagian belakang dari fossa nasalis membentuk septum nasi
mempunyai 2 permukaan dan 4 tepi tulang (margo).
- Margo superior.
- Margo inferior.
- Margo anterior.
- Margo posterior.
Konka
Nasale Inferior
Bagian ini menyerupai karang melengkung ke arah
medialis , tepi atas melekat pada krista konka nasalis ossis maksilaris dan
ossis palatina. Bagian tengah terdapat pintu sinus maksilaris disantrum hygmori
membentuk kanalis lakrimalis, tepi atas mempunyai taju kecil berhubungan dengan
proseus ossis ethomoidale.
Ekstremitas
Superior
Gelang
Bahu
Gelang
bahu merupakan persendian yang
menghubungkan lengan dengan badan. Pergelangan ini mempunyai mangkuk yang tidak
sempurna karena bagian belakangnya terbuka dibentuk oleh rangka tulang scapula,
klavikula, dan humerus.
Tulang-tulang
Ekstremitas Superior
Scapula
(tulang belikat)
Tulang ini terletak di sebelah
posterior gelang bahu, merupakan tulang berbentuk segitiga, pipih, mempunyai
dua permukaan (fasies), tiga sudut (angulus), dan tiga tepi tulang (margo),
yaitu;
- Margo vertebralis.
- Margo superior.
- Margo aksilaris.
Os
klavikula (tulang selangka)
Tulang ini menyerupai huruf S lengkung medialis
lebih besar menuju ke depan, lengkung lateralis lebih kecil mengarah ke
belakang. Ujung mendula berhubungan dengan sternum, disebut ekstremitas
sternalis, terdapat tonjolan kecil yang dinamakan tuberositas kostalis untuk
mengikat ligamentum kosta klavikular, bagian lateral berhubungan dengan
akromion (ekstremitas klavikulasi) terdapat tuberositas kostalis dan sulkus sub
klavikula.
Os
humerus (tulang lengan atas)
Pangkal lengan atas (proksimal
humeris). Bongkol sendi yang berhubungan dengan kaput humeris pada scapula.
Bagian inferior terdapat kolumna humeris, di bawahnya terdapat tuberkulum
Mayor, dan bagian lateral terdapat tuberkulum minor, di antara keduanya
terdapat sulkus intertuberkulasi. Pada permukaan lateralis terdapat tuberositas
deltoidea dan dan di belakang sulkus spiralis terdapat sulkus nervi radialis.
Os ulna
(tulang hasta)
Tulang
panjang berbentuk prisma terletak sebelah medial lengan bawah sejajar dengan
radius dan mempunyai dua eksteremitas, yaitu;
- Ektermitas proksimal ulnaris.
- Ektremitas distalis ulna.
Os
radius (tulang pengumpi)
Tulang
ini terletak di sebelah lateralis dari ulna dan mempunyai dua ujung (ekstremitas), yaitu;
- Ekstremitas proksilis.
- Ekstremitas distalis radii.
Os
karpalia (tulang pergelangan tangan)
Bagian ini terdiri dari 8 tulang yang dibagi
dalam dua deretan, yaitu;
- Deretan proksimal dari radialis ke arah ulnaris;
- Os navikulare (tulang berbentuk kapal).
- Os lunatum (tulang berbentuk bulan ).
- Os triquitrum (tulang bersudut tiga).
- Os fisiformis(tulang berbentuk kacang).
- Deretan distalis dari radialis ke arah ulnaris;
- Os multangulum mayus (tulang bersudut besar).
- Os multangulum minus (tulang bersudut kecil).
- Os kapitatum (tulang berkepala).
- Os hamatum ( tulang berkait).
os
metakarpalia (tulang tangan)
terdiri
dari tulang pipa pendek sebanyak 14
buah, dibentuk dalam 5 bagian tulang yang saling berhubungan dengan
metakarpalia perantaraan persendian. Setiap jari mempunyai 3 ruas, kecuali ibu
jari yang hanya mempunyai 2 ruas. Bagian ektermitas proksimal agak rata, korpus
distalis agak lengkung ke arah folaris dan ujung-ujung distalis mempunyai
bongkol sendi seperti tabung yang melintang dan ruas terakhir mempunyai
tuberositas yang ditutupi oleh kuku.
Tulang
Kerangka Dada
Tulang kerangka dada terdiri dari
kolumna veterbalis yang tersusun dari atas ke bawah mulai dari leher sampai
tulang ekor. susunan tulang vertebra
tersebut adalah sebagai berikut;
- Vertebrae servikalis (tulang leher) berjumlah 7 ruas.
- Vertebrae toraksalis (tulang punggung ) berjumlah 12 ruas.
- Vertebrae lumbalis (tulang pinggang) berjumlah 5 ruas.
- Vertebrae sakalis (tulang kelangkang) berjumlah 5 ruas.
- Vertebrae koksigalis (tulang ekor) berjumlah 4 ruas.
Os kosta
(Tulang Iga)
Tulang
kosta terdiri dari 12 pasang tulang yang dibagi menjadi 3 bagian, yaitu sebagai
berikut.
Kosta
vera (iga sejati)
Iga ke-1
sampai ke- 6 mempunyai perlengketan
tulang dada dengan perantaraan sendi yang jumlahnya 7 pasang. Iga ke-1 dapat
diraba bagian rawan iga bagian lain ditutupi oleh kalvikalis, iga ke-2 bagian
depan melekat pada angulus streni iga ke-7 melekat pada persambungan korpus
streni dengan proseus sifioideus.
Kosta
spuria ( iga ke-8 sampai 10)
Kosta
ini melekat pada sternum dengan
perantaraan rawan iga yang terdapat di atasnya disebut kosta spuria affiksa,
berhubungan dengan tulang dada perantaraan tulang rawan dari tulang iga sejati
ke-7.
Kosta
fluitantes (iga melayang)
Tulang
iga pendek ke-11 sampai ke-12 tidak terus di garis tengah atau tidak mempunyai
hubungan dengan tulang dada. Pada orang tua, rawan iga tulang menjadi tulang
keras , tiap iga terdiri dari kapitulum kulum (kaput kostae) dan korpus kostae,
kapitulum mempunyai fasies artikulasi untuk berhubungan dengan korpus
vertebrae, permukaan sendi mempunyai krista kapituli tengah yang letaknya
melintang.
Os
sternum (tulang dada)
Tulang
ini mempunyai bentuk seperti keris yang terdiri dari bagian-bagian di bwah ini.
Manubrium
sterni
Tepi
atas di tengah-tengah mempunyai insisura jugularis, bagian lateral terdapat
lekuk sendi yang berhubungan dengan klavikasi yang di sebut insisura
klavikularia, di bawah lekuk manubrium sterni terdapat rawan kosta ke-1 yang
disebut insisura kostalis.
Korpus
sterni
Bagian yang terbesar dari tulang dada membentuk
persendian dengan tulang-tulang iga, tepi lateralis korpus sterni mempunyai
lekuk-lekuk untuk tiga ke-2 sampai ke-7, korpus streni membentuk sudut dengan
manubrium sternidisebut angulus sterni (ludovisi).
Proseus sifoideus
Bagian ujung dari tulang dada pada bayi masih
membentuk tulang agak tipis dan runcing.
Ekstremitas inferior
Os Koksa (tulang panggul)
Tulang panggul ada dua, bagian kiri dan kanan,
yang melekat satu sama lainnya di garis
mendianus persambungan tulang rawan yang disebut simfisi os pubis, sehingga
terbentuk geleng panggul yang disebut sigulum ekstremitas inferior, di belakang
kedua tulang panggul ini terdapat persendian yang tidak bergerak yang disebut
amfiartosi sakrolika.
Os sacrum dibentuk oleh os ileum (tulang usus ),
os pubis (tulang kemaluan), dan os iskii (tulang duduk). Ketiga tulang ini
bersatu pada lekuk sendi yang disebut asetabulum yang terletak pada permukaan
luar os koksae, tepinya agak menonjol ke luar, di bawah tepi ini mempunyai
insisura asetabulum dan lekukan yang lebih dalam, disebut fosa asetabuli.
Os ileum
(tulang usus)
Linea
arkuarta terletak pada permukaan dalam os ileum, terdapat lekuk besar yang
disebut fosa ilikaapat ti. Di depan krista illika teronjolan spina iliaca
anterior superior dan di belakang berakhir dengan spina ilika posterior
superior.
Os iskii
( tulang duduk )
Tulang
ini trdiri dari korpus ramus inferior. Korpus ossis iskii menuju ke bawah
membuat dengan ramus inferior ossis iskii, sudut ini membentuk tonjolan besar
yang dinamakan tuber iskidikum. Di belakang asetabulum korpus ossis iskii
mempunyai taju yang tajam, disebut spina iskiadika. Pada spina iskiadika ini
terdapat insissura iskiadika Mayor dan di bawah terdapat spina iskiadika minor.
Os pubis (tulang kemaluan)
Tulang ini terdiri dari korpus ossis pubis,
ramus superior ossis pubis, dan ramus inferior ossis pubis. Ramus superior
melekat pada ramus inferior ossis iskii. Pada bagian lateralis simfisis pubis
tepi atas ramus anterior terdapat tonjolan yang disebut tuberkulum pubikum dan
bagian lateralis tuberkulum pubikum terdapat amenetia illeopectinea, di antara
kedua tonjolan tersebut terdapat ramus superior yang agak tajam yang disebut
pekton ossis pubis.
Os femur (tulang paha)
Paha ujung proksimal terdapat kaput femoris
yang bulat sesuai dengan mangkuk sendi (asetabulum). Kolumna femoris terdapat
lekuk kecil yang dinamakan fovea kapitalis, tempat melekatnya ligamentum terres
femoralis yang menghubungkan kaput femoris dengan fosa asetabulum
Os
patela (tulang kering)
Os patela adalah os sesamoideum yang
besar di dalam artikulasio genu, bentuk tulang ini berupa segitiga yang
sudutnya bulat dan berupa tulang pipih.
Tibia
(tulang kering)
Ujung proksimal os tibia mempunyai dua bongkol
kondisius medialis dan kondisius lateralis. Permukaan tibia mempunyaifasies
articularis superior yang di bagi dua oleh eminentia interkodiloid medial dan
lateral. Di depan amienentia terdapat lekuk kecil fossa interferior infrangleoid
dan terdapat di bawah margo terdapat tonjolan yang disebut tuberositas tibia.
Diafise tibia bentuknya seperti prisma berisi tiga fasies, yaitu fasies anterior, fasies posterior, dan fasies
lateralis.
Fibula
(tulang betis)
Tulang ini terdiri dari kapitulum
fibila yang melekat pada bagian belakang atas tibia, ujung distal yang menonjol
dinamakan maleolus lateralis, puncak kapikulum fibula dinamakan apeks kapitula
fibula. Diafise fibula sama dengan puncak kapikulum fibula dinamakan apeks
kapitula fibula. Diafise fibula sama dengan tibia dipisahkan oleh krista, pada
fasies medial terdapat krista interossea tempat melekatnya membranosa yang menghubungkan tibia dengan
fibula. Pada maleolus lateralis terdapat lekuk untuk urat telapak kaki.
Os tarsalia
(pangkalan kaki)
Tulang
ini dihubungkan dengan tungkai bawah oleh sendi pergelangan kaki terdiri dari
talus, kalkaneus, navikularre, kuboideum, dan kunaiformi.
Os
metatarsalia
Tulang
ini mempunyai 5 buah metatarsal ke-1, ke-2. Ke-3, ke-4, dan bagian ke-5. Bentuk
kelima tulang ini hampir sama, yaitu bulat panjang. Bagian proksimal dari
masing-masing tulang agak lebar, disebut basis ossis metatarsalia. Bagian
tengah ramping memanjang dan lurus, sedangkan bagian distal mempunyai bongkol
kepala (kaput ossismetatarsale. Metatarsal ke-5 bagian lateral basisnya lebih
menonjol ke proksimal, disebut tuberositas ossis metatarsalia ke-5.
Os
falang pedis
Tulang
ini merupakan tulang-tulang pendek,falang ke-1 terdiri daridua ruas lebih besar
dari pada yang lain, falang ke-2, ke-3,ke-4, dan ke-5 mempunyai 3 ruas lebih
kecil dan pendek dibandingkan falang
ke-1. Pada ibu jari terdapat dua buah tulang kecil berbentuk bundar yang
disebut tulang baji(os sesamoid).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar