Rabu, 28 Desember 2016

sistem otot skelet


Sistem Otot Skelet

Saya akan menjelaskan tentang sistem otot pada skelet yang Saya ambil dari kutipan ringkasan buku “Struktur & Komponen Tubuh Manusia”  karangan dari Drs.H.Syarifuddin.B.Ac (2002).

Setiap otot dikelilingi oleh jarigan ikat pembungkus otot yang disebut perimisium eksternus atau fasia propia. Serabut otot akan bergabung dengan yang lainya di antara jaringan ikat yang disebut prismisum internum yang berfungsi untuk menguatkan otot tempat pembuluh darah dan saraf. Otot-otot ini  melekat pada tulang dengan perantara jaringan ikat khusus yang dinamakan tendo. Susunanya seperti otot berwarna putih, ujung-ujung otot mengecil berhubungan dengan tendo. Tiap-tiap serabut otot mengandung beribu-ribu miofibril yang terletak berdampingan sehingga terlihat seperti garis-garis melintang. Di bawah miofilamen (miofilamen tebal dan miofilamen halus), di antara kedua miofilamen terdapat hubungan yang disebut crossoridge.

Pada pelaksanaan fungsinya, otot dibantu oleh;

  1. Fascia, merupakan suatu alat bantu untuk melindungi otot terhadap pengaruh dari luar, misalnya pukulan, tusukan, dan kuman;
  2. Bursa mukosa (kandung lendir) untuk memudahkan gerakan otot terhadap tulang atau alat-alat lainya, terdiri dari;

  • Brusa muskosa subkutan, terletak di antara kulit dan tulang.
  • Bursa muskosa instramuskularis, terletak di antara urat yang satu dengan urat yang lainnya.

  1. Vagina terdinis merupakan variasi bursa muskosa yang mengelilingi urat/ tendo, fungsinya untuk memperlancar gerakan urat/tendo.

Pembagian Otot Kerangka

Berdasarkan arah serabut otot

  1. Otot berserabut sejajar, misalnya m.pektoralis Mayor.
  2. Otot berbentuk kipas, misalnya m. orbikularis oris.
  3.  Otot berbentuk lingkaran, misalnya m. orbikularis oris.
  4. Otot bersirip;

  • Bersirip tunggal m. tibialis posterior.
  • Bersirip kembar m.rektus femoralis.
  • Bersirip banyak m. subskapularis.

Berdasarkan kepala otot dan ekor otot

  1. Otot berkepala dua, misalnya m. biseps brachii.
  2. Otot berkepala tiga, misalnya m. triseps brachii.
  3. Otot berkepala empat, misalnya  m. quadrisep femoris.
  4. Otot berventer/ berbadan dua, misalnya m. digastrikus.
  5. Otot berkauda / berekor banyak, misalnya m. fleksor digitorum sublimis.

Berdasarkan faalnya

  1. Otot-otot fleksor, otot dengan pergerakan fleksi (memperkecil sudut antara dua buah rangka  dalam bidang sagitalis) melipat sendi.
  2. Otot-otot ekstensor, otot yang mempunyai faal untuk memperbesar sudut antara dua buah rangka dalam bidang sagitalis.

Berdasarkan pekerjaan

  1. Abduktor, gerakan yang menjauhi garis tengah tubuh.
  2. Adduktor, gerakan yang mendekati garis tengah tubuh.
  3. Fleksi, gerakan memperkecil sudut antara dua sudut dua tulang yang bersedian.
  4. Ekstensor, melebarkan sudut antara dua tulang yang bersendian dalam bidang sagittal.
  5. Rotasi, gerakan mengelilingi sumbu panjang (memuat); endorotasi; memutar ke dalam ; eksorotasi; memutar keluar.
  6. Sirkunduksi, kombinasi gerakan-gerakan di atas.
  7. Levator, gerakan mengangkat sesuatu bagian.
  8. Depressor, gerakan menekan sesuatu bagian.
  9. Prenator, membelik tangan di mana ulna dan radial dalam keadaan menyilang.
  10. Supinator, membalik tangan di mana ulna dan radial dalam keadaan sejajar.
  11. Dilatasi , gerakan memenjangkan otot.
  12. Supinasi, gerakan memendekkan otot.
  13. Sinergis, otot yang pekerjaannya bersama-sama.
  14. Antagonis , otot yang pekerjaanya berlawanan.

Susunan Otot Kerangka

Otot kulit kepala

  1. M. oksipitolifrontalis (m. venter frontalis).

  • Origo; linea nurkhea.
  • Insersi; persarafan; nervus fasialis.
  • Fungsi; menggerakkan kulit kepala dan mengangkat alis mata.

  1. M. oksipitofontalis (m. venter oksipitalis).

  • Origo ; origo linea nechelis superma;
  • Insersi; galea aponerose (aponerosis epikramialis);
  • Pernafasan; nervus fasialis.
  • Fungsi : menggerakkan kulit kepala.

  1. M. temporoparientalis;

  • Origo; fasia temporalis (lamina superfisialis);
  • Insersi; fasia temporalis sebelah atas dan sebelah depan telinga.
  • Pernafasan; nervus fasialis.

Otot Hidung

  1. M. nasalis;

  • Origo; area sebelah atas akar gigi (taring).
  • Insersi; lempeng tendo di atas penggung hidung.
  • Pernafasan; nervus fasialis (pars transversa).

  1. M. depersor septi;

  • Origo; area di sebelah atas gigi seri tengah.
  • Insensi; tulang rawan septum nasi.
  • Pernafasan; nervus fasialitas.
  • Fungsi; pergerakan hidung.

Otot Celah Mata

  1. M. orbikulasi okuli, terdiri dari pars orbitalis, pars palpebrae, dan pars lakrimalis.
  2. M. depressor supersill.
  3. M. korugator supersilli.

Otot telinga luar

  1.  M. auricularis anterior.
  2. M. auricularis superior.
  3. M. auricularis superior.

Otot-otot lidah

  1. M. genioglossus.
  2. M. hipoglosssus.
  3. M. chondroglossus.
  4. M. stiloglossus.
  5. M. palatoglossus.
  6. M. longitudinalis superior.
  7. M. logitudinalis inferior.

 Otot langit-langit

  1.  M. uvula;
  2. M. levator veli palatine.
  3. M. tensor palatine.

Otot tengkorak

  1. M. krikotiroideus.
  2. M. krikoaritenoideus.
  3. M. krikoaritenoideus lateralis.
  4. M. aritenoideus transverses.
  5. M. aritenoideus obligues.
  6. M. vokalis.
  7. M. Ariepiglotikus.
  8. M. Tiro arietenoideus.
  9. M. Tiro epiglotikus.

  • Otot faring
  • Otot leher bagian depan
  • Otot leher bagian belakang (m. suboksipitalis)
  • Otot bahu

Otot Ekstermitas Atas

Otot dorsal lengan atas

Terdapat beberapa yaitu;

  • Otot dorsal lengan atas.
  • Otot ventral lengan atas.
  • Otot radial lengan bawah.
  • Otot dorsal lengan bawah kelompok superfisial.
  • Otot dorsal lengan bawah kelompok dalam ulnar.
  • Otot dorsal lengan bawah kelompok dalam radial.

Otot-otot dada

  • Dinding rongga dada.
  • rongga abdomen.

  • Otot-otot pelvis.
  • Otot-otot punggung.
  • Otot-otot lengan dan bahu.
  • Otot-otot spinokostale.
  • Otot-otot ekstremitas bawah.
  • Otot koksae dorsal.
  • Otot permukaan venteral pangkal femur.
  • Adduktor femur.
  • Otot-otot fleksor femur.
  • Otot-otot venral kluris.
  • Otot-otot kruris lateralis.
  • Otot-otot  supervisial kruris dorsal.
  • Otot-otot krusir profunda lateralis.
  • Otot-otot dorsalis pedis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar