Jumat, 30 Desember 2016

nasib makanan di dalamrubuh manusia

BAB I

PENDAHULUAN



Makhluk hidup memerlukan energi untuk pemeliharaan, pertumbuhan, reproduksi, dan bekerja. Untuk hampir semua Makhluk hidup, energi adalah dari makanan yang diperoleh (secara langsung atau secara tidak langsung) dari tumbuhan. Metabolisme adalah suatu istilah yang umum yang mengacu pada penjumlahan dari semua perubahan tenaga biologi dan bahan.
            Metabolisme makanan yaitu proses pencernaan makanan. Zat-zat makanan tidak dapat diserap dalam bentuk alami dan tidak berguna sebagai zat nutrisi sebelum proses pencernaan awal. Zat makanan akan dipersiapkan untuk diabsorbsi melalui proses-proses tertentu dengan bantuan enzim-enzim tertentu dalam saluran pencernaan.          
B.     Rumusan Masalah
1.   Apa yang dimaksud dengan pencernaan makanan dan  metabolisme  ?
2.   Bagaimana proses pencernaan makanan dan metabolisme?
3.   fungsi dari karbohidrat, protein, lemak, mineral?

C.    Tujuan Makalah
1.      Agar pembaca memahami pengertian dari pencernaan makanan dan metabolisme makanan.
2.  Agar pembaca dapat memahami proses dari pencernaan makanan.
3.  Agar pembaca memahami   tentang fungsi, metabolisme dari makanan.

BAB II

PEMBAHASAN

 

Pencernaan adalah proses pemecahan makanan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil sehingga dapat diabsorpsi dalam cairan tubuh. Pencernaan makanan dilakukan melalui aktivitas mekanik dan kimia.
1.      Pencernaan secara mekanik
Pencernaan secara mekanik melibatkan peran saraf dan otot untuk memindahkan makanan ke saluran pencernaan. Kontraksi dari otot secara periodik dan terus menerus menyebabkan kontraksi peristaltic sehingga dapat memindahkan makanan ke dalam saluran pencernaan.
2.      Pencernaan secara kimia
Pencernaan kimia melibatkan 4 tipe sekresi yang diproduksi di saluran pencernaan yaitu enzim khusus yang berfungsi memecahkan partikel nutrien. Asam klorida, mucus, cairan dan elektrolit. Sekresi dari cairan tersebut dikontrol oleh mekanisme persarafan dan hormonal.
·         Absorpsi
Absorpsi merupakan proses penyerapan nutrien sebagai hasil dari pencernaan makanan. Usus halus adalah tempat utama absorpsi nutrien yang kemudian masuk dalam sistem sirkulasi.
Molekul-molekul besar seperti karbohidrat, lemak dan protein harus dipecah terlebih dahulu menjadi molekul yang lebih kecil sebelum diabsorpsi. Karbohidrat dipecah menjadi mono sakarida seperti glukosa atau fruktosa, protein diabsorpsi dalam bentuk asam amino, sedangkan lemak dipecah menjadi asam lemak dan gliserol.

Nutrien yang sudah diabsorpsi dan masuk dalam sistem sirkulasi selanjutnya akan dimanfaatkan untuk energi tubuh melalui reaksi kimia yang disebut Metabolisme.
Metabolisme adalah jumlah keseluruhan reaksi kimia dan fisik pengubahan energi dalam tubuh yang menopang dan mempertahankan kehidupan (Ethel Sloane, 2004). Besarnya energi yang diperlukan tubuh disebut Metabolisme Rate. Untuk dapat terjadi metabolisme sel membutuhkan oksigen dan nutrien termasuk air, vitamin, ion mineral dan substansi organik seperti enzim. Oksigen diabsorpsi dari paru-paru, sedangkan substrat lain diabsorpsi di saluran pencernaan, dan selanjutnya akan masuk ke sel dan jaringan. Di dalam mitokondria nutrien organik dipecah menjadi energi yang berfungsi untuk pertumbuhan sel, pembelahan, kontraksi, sekresi dan fungsi-fungsi yang lain. Reaksi kimia yang terjadi di dalam sel disebut metabolisme seluler. Kebutuhan energi tubuh minimal untuk fungsi-fungsi normal tubuh pada saat istirahat disebut Basal Metabolisme Rate.

Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai struktur molekul yang berbeda-beda, meskipun terdapat kesamaan      dari sudut kimia dan fungsinya.
Semua karbohidrat terdiri dari unsur-unsur Carbon (C), hidrogen (H), dan     oksigen (O). Dari segi fungsi, karbohidrat adalah penghasil energi utama dalam makanan maupun di dalam tubuh.
Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organik yang mempunyai setruktur molekul yang berbeda-beda, meskipun terdapat persamaan-persamaan dari sudut kimia dan fungsinya.sumua karbohidrat terdiri dari atas unsur-unsur karbon(C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Rumus kimia karbohidrat adalah Cn(H2O)n memberi kesan zat karbon yang diikat dengan air, sehingga diberi nama karbo hidrat. Karbohidrat dapat ditinjau dari sudut jenisnya, sumber dan penentuan karbohidrat dalam makanan. Karbohidrat yang terkandung dalam makanan pada umumnya ada tiga jenis yaitu, monosakarida, disakarida,dan polysakarida.
a.         Monosakarida (Gula Sederhana)
            Monosakarida adalah karbohidrat paling sederhana yang merupakan molekul terkecil karbohidrat. Dalam tubuh monosakarida dapat diserap oleh dinding usus halus dan masuk kedalam peredaran darah. Monosakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan:
1.         Glukosa, di sebut juga dektrosa yang terdapat dalam buah buahan dan sayur sayuran. Semua jenis karbohidrat akhirnya akan diubah menjadi glukosa.
2.         Fruktosa, disebut juga levulosa, zat ini bersama-sama glukosa terdapat dalam buah-buahan dan sayuran, terutama dalam madu yang menyebabkan rasa manis.
3.         Galaktosa, berasal dari pemecahan disakarida.
b.        Disakarida (Gula Ganda)
            Disakarida adalah gabungan dari dua macam monosakarida. Dalam proses metabolisme, disakarida di pecah menjadi dua molekul samarida oleh enzim dalam tubuh. Disakarida dikelompokkan menjadi tiga golongan.
1.      Sukrosa, terdapt dalam gula tebu, gula aren. Dalam proses pencernaan sukrosa akan di pecah menjadi glukosa dan fruktosa.
2.      Maltosa, hasil pecahan zat tepung (patih) yang selanjutnya di pecah menjadi dua molekul glukosa.
3.      Laktosa ( gula susu), banyak terdapat pada susu, dalam tubuh manusia laktosa agak sulit dicerna jika di bandingkan dengan sukrosa dan maltosa. Dalam proses pencernaan laktosa akan di pecah menjadi satu molekul glukosa dan satu molekul glaktosa.
c.         Polysakarida (Karbohidrat Kompleks)
Polysakarida merupakan gabungan beberapa molekul monosakarida. Polysakarida di kelompokkan menjadi tiga golongan:
1.      Pati, merupakan sumber kalori yang sangat penting karena sebagian besar karbohidrat dalam makanan terdapat dalam bentuk pati.
2.      Serat, merupakan komponen dinding sel tanaman yang tidak dapat di cerna oleh sistim pencernaan manusia. Serat ini bermanfaat untuk meransang alat cerna agar mendapat cukup getah cerna, membentuk volume sehingga menimbulkan rasa kenyang dan membantu pembentukan faeses.
3.      Glikogen, disebut juga pati binatang, dalam jenis karbohidrat semacam gula yang disimpan dalam hati dan otot dalam jumlah kecil sebagai cadangan karbohidrat. Simpanan glikogen hati kurang lebih 4.0 % dari berat hati, sedangkan pada otot hanya 0,7%. Oran dewasa dengan berat badan 70 kg, kira-kira berat hatinya 1800 gram sehingga simpanan glikogen hati 72 gram, sedangkan berat otot kurang lebih 35 gram sehingga simpanan glikogen 245 gram. Simpanan glikogen normal 1,5 gram per 100 gram otot.

1.      Pencernaan dan Penyerapan Karbohidrat
Proses terjadinya pencernaan dan penyerapan makanan jenis karbohidrat secara berurutan adalah sebagai berikut:
a.       Di mulut: Secara mekanik makanan akan dipecah/ diperkecil oleh gerak mekanik gigi. Selanjutnya, berlangsung pencernaan secara kimiawi, yakni enzim ptyalin (amilase ludah) akan memecah polisakarida (amilum, glikogen, dekstrin) menjadi disakarida berupa maltosa. Lalu, enzim maltase akan memecah maltosa menjadi glukosa (monosakarida). Makanan pun masuk ke lambung.
b.      Di lambung: Secara mekanik makanan akan dilembutkan dengan gerakan mekanik lambung, sedangkan pencernaan kimiawi melanjutkan proses pencernaan di mulut. Seterusnya , makanan akan masuk ke usus halus.
c.       Di usus halus: Gerakan peristaltik usus halus akan lebih menghaluskan makanan, sedangkan secara kimiawi enzim amilase akan mengurai karbohidrat menjadi glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Enzim maltosa mengurai maltosa menjadi glukose, enzim laktase mengurai lactose menjadi glukose dan galaktose. Selanjutnya, semua karbohidrat dalam bentuk glukosa (monosakarida) diserap oleh dinding-dinding usus halus, sedangkan sisa makanan yang tak terserap akan masuk ke usus besar.
2.      Fungsi karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber utama energi yang murah. Karbohidrat yang tidak dapat dicerna masih memiliki fungsi yaitu memberi volume pada lambung dan usus, sehingga menimbulkan rasa kenyang. Memberi ransangan mekanik dan melancarkan gerakan pristaltik yang melancarkan bubur makanan serta memudahkan pembuangan tinja. Kelebihan karbohidrat dapat disimpan sebagai glikogen dalam otot dan hati, yang dapat diguanakan tubuh bila diperlukan banyak energi dalam kegiatan tubuh. Karbohidrat sebagai penghasil energi memberikan empet kalori setiap gram karbohidrat umumnya di Indonesia 70%-80% dari keseluruhan energi untuk keperluan tubuh berasal dari karbohidrat.

3.        Kebutuhan karbohidrat
Orang dewasa dengan aktifitas sedang memerlukan karbohidrat rata-rata 8-12 gram/kg BB/hari, sedangkan kebutuhan minimal setiap orang adalah 50-100 gram/hari. Untuk mencegah ketosis. Ketosis adalah meningkatnya kadar keton atau sisia produk hati yang tidak dapat dioksidasi dalam darah, sehingga mengakibatkan. Pembakaran lemek berlebihan. Gejala ketosis ini  antara lain produksi urine meningkat, depresi, mual, lelah dan pening.
Kadar Karbohidrat Dalam Beberapa Bahan Makanan
            Karbohidrat merupakan sumber kalori bagi manusia, sebagian besar kalori yang di dapat oleh tubuh manusia berasal dari karbohidrat yaitu kurang lebih 60-80% dari total kalori. Bahan makanan sumber karbuhidrat dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Kadar Karbohidrat Di Dalam Beberapa Makanan
Bahan makanan
CHO g/100g
Bahan makanan
CHO g/100g
Beras giling
78,9
Ayam
0
Bungkil (saridele)
41,3
Daging sapi
0
Bungkil kacang tanah
30,5
Hati sapi
6,0
Kacang bogor
65,0
Telur ayam
0,7
Kacang hijau
62,9
Telur bebek
0,8
Kacang kedelai kering
34,8
Ikan bendeng
0
Kacang tanah kering (kupas)
42,8
Ikan gabus
0
Oncom
22,6
Kepiting
14,1
Sagu
84,7
kerang
3,6
Tahu
1,6
Teri bubuk
1,8
Tempe
12,7
Klewek
54,2
Tapioka
88,2
Buah sawo
22,4
Bayam
6,5
Pisang
23,0
Bawang putih
12,8
Pepaya
12,2
Daun mete muda
16,2
Salak
20,9
Daun ketela (ubi jalar)
110,4
Nangka masak
27,6
Daun singkong
13,0
Mangga
17,2
Daun kangkung
5,4
Durian
28,0


Cempedak
28,0


Protein merupakan zat gizi yang sangat penting, karena yang paling erat hubungannya dengan proses-proses kehidupan. Semua hayat hidup sel berhubungan dengan zat gizi protein. Nama protein berasal dari kata Yunani probetos, yang artinya “yang pertama” atau “yang terpenting”.
Di dalam sel, protein terdapat sebagai protein struktural maupun sebagai protein metabolik. Protein struktural merupakan bagian integral dari struktur sel dan tidak dapat diekstraksi tanpa menyebabkan disintegrasi sel tersebut. Protein metabolik ikut serta dalam reaksi-reaksi biokimiawi dan mengalami.

Proses terjadinya pencernaan dan penyerapan makanan jenis protein secara berurutan adalah sebagai berikut:
1.      Di mulut; pencernaan mekanik oleh gigi dan tidak terjadi pencernaan secara kimiawi.
2.      Di lambung; gerakan lambung merupakan pencernaan mekanis di daerah ini, sedangkan pencernaan kimiawi yang terjadi di dalamnya adalah penguraian protein menjadi pepton dan asam amino yang dilakukan oleh enzim pepsin.
3.      Di usus halus; pencernaan mekanik dilakukan oleh gerak peristalik usus, sementara pencernaan kimiawi berlangsung melalui enzim peptidase mengurai polypeptida mengurai polypeptida menjadi asam amino.
Protein dapat berfungsi sebagai salah satu sumber energi bagi tubuh. Hal ini akan terjadi bila sumber utama energi, yaitu karbohidrat (pati, gula) atau lemak, tidak terdapat dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi bagi tubuh. Fungsi protein sebagai zat  pembangunan tubuh adalah karena protein merupakan bahan pembentuk jaringan baru yang selalu terjadi di dalam tubuh.
 perubahan bahkan mungkin destruksi atau sintesa protein baru. Protein metabolik dapat diekstraksi tanpa merusak integritas struktur sel itu sendiri.
a.       Metabolisme Protein
1.      Protein dalam makanan
Protein dalam makanan nabati terlindung oleh dinding sel yang terdiri atas sellulosa, yang tidak dapat dicerna oleh cairan pencernaan kita, sehingga daya cerna sumber protein nabati pada umumnya lebih rendah dibandingkan dengan sumber protein hewani.
Protein hewani pada umumnya mempunyai kualitas (nilai gizi) lebih tinggi dibandingkan dengan protein nabati. Namun demikian, campuran beberapa bahan makanan sumber protein nabati dapat menghasilkan komposisi asam amino yang secara keseluruhannya mempunyai kualitas yang cukup tinggi.
Protein merupakan unsur nutrien yang sangat penting untuk pertumbuhan, mempertahankan dan menggantikan dan mengganti sel atau jaringan yang rusak. Protein merupakan sumber energi selain karbohidrat dan lemak. Setiap 1 gram protein menghasilkan 4 kkal. Makanan yang masuk dalam lambung  dengan bantuan enzim pepsin akan mengubah protein menjadi albuminosa dan pepton. Selanjutnya albuminosa dan pepton   dalam usus halus dengan bantuan enzim tripsin dari pancreas akan diubah-ubah menjadi asam amino. Asam amino diserap atau berdifusi ke aliran darah untuk dimanfaatkan oleh sel dan jaringan sebagai bahan energi.
Asam amino yang tidak dapat digunakan di transpor kembali ke hati, untuk kemudian dilakukan katabolisme melalui prose deaminase, di mana terjadinya pemindahan nitrogen dari asam amino dengan menghasilkan ammomia dan asam keton. Amonia diubah-ubah menjadi urea dan dibuang melalui ginjal, sedangkan asam keton dimanfaatkan untuk pembentukan asam amino lain. 



2.      Pencernaan Protein Makanan
Di dalam rongga mulut, protein makanan belum mengalami proses pencernaan. Baru di dalam lambung terdapat enzim pepsine dan HCl yang bekerja sama memecah protein makanan menjadi metabolite intermediate tingkat polypeptida, yaitu peptone, albumosa dan proteosa.
Di dalam duodenum protein makanan yang sudah mengalami pencernaan parsial itu dicerna lebih lanjut oleh enzim yang berasal dari cairan pankreas dan dari dinding usus halus. Pankreas menghasilkan enzim-enzim proteolitik trypsine dan chemomotrypsine, sedangkan sekresi dinding usus mula-mula disangka hanya terdiri atas satu enzim yang diberi nama erepsine, tetapi kemudian ternyata bahwa erepsine tersenut merupakan campuran dari sejumlah enzim-enzim oligopeptidase, yaitu yang memecah ikatan-ikatan oligopeptida. Oleh erepsine, oligopeptida dipecah lebih lanjut menjadi asam-asam amino. Cairan empedu tidak mengandung enzim yang memecah protein.

3.      Absorpsi dan Transpor
Di dalam usus halus, protein makanan dicerna total menjadi asam-asam amino, yang kemudian diserap melalui sel-sel ephitelium dinding usus. Semua asam amino larut dalam air sehingga dapat berdifusi secara pasif melalui membrana sel. Ternyata bahwa kecepatan dan mudahnya asam amino menembus membrana sel  melebihi hasil difusi pasif, dan untuk berbagai asam amino tidak sama, ada yang lebih mudah dan cepat, tetapi ada yang lebih lambat penyerapannya. Bahkan asam-asam amino tersebut dapat diserap menentang suatu gradient konsentrasi (consentration gradient), yang tidak mungkin terjadi pada difusi pasif.
Pada umumnya protein dicerna dan diserap secara sempurna, sehingga di dalam  tinja praktis tak tersisa protein makanan. Memang dalam tinja ada protein, tetapi bukan berasal dari makanan, melainkan dari cairan pencernaan, dari sel-sel epithel usus yang terlepas dan sebagian besar dari mikroflora usus yang terbawa ke dalam tinja tersebut. Pemecahan protein oleh mikroflora usus menimbulkan proses pembusukan (putrefaction).
Setelah asam amino diserap ke dalam jaringan dinding usus, terus dialirkan ke dalam kapiler darah dan melalui vena portae ke dalam hati.
Dalam aliran darah, asam amino ditransport bersama albumin, tetapi ikatannya sangat longgar, sehingga dianggap sebagai asam amino bebas. Dengan menambahkan alkohol kepada sampel plasma, ikatan asam amino dengan albumin ini terputus dan terdapatlah asam amino bebas di dalam pusat plasma tersebut, yang dapat ditentukan kuantitasnya.
Proses terjadinya pencernaan dan penyerapan makanan jenis protein secara berurutan adalah sebagai berikut:
a.       Di mulut: Pencernaan mekanik oleh gigi, dan tidak terjadi pencernaan secara kimiawi.
b.      Di lambung: Gerakan lambung merupakan pencernaan mekanis di daerah ini, sedangkan pencernaan kimiawi yang terjadi di dalamnya adalah penguraian protein menjadi pepton dan asam amino yang dilakukan oleh enzim pepsin.
c.       Di usus halus: Pencernaan mekanik dilakukan oleh gerak peristaltik usus, sementara pencernaan kimiawi berlangsung melalui enzim peptidase mengurai polypeptida menjadi asam amino.
Hasil akhir proses pencernaan protein dalam bentuk asam amino akan diangkut ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Adapun makanan yang tidak diserap oleh usus halus, akan masuk ke usus besar, dalam usus besar terjadi penyerapan, sedangkan sisa-sisanya akan dibuang ke dalam faeces atau tinja.

4.      Ekskresi Protein
Pada umumnya orang sehat tidak mengekskresikan protein, melainkan sebagai metabolitnya atau sisa metabolisme.

3.3.  Lemak
Lemak adalah sekelompok ikatan  organik yang terdiri atas unsur-unsur Carbon (C), Hidrogen (H) dan oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu (zat pelarut lemak), seperti petroleum benzena, ether.
1.      Lemak pada makanan
Lemak di dalam makanan yang memegang peranan penting ialah yang disebut lemak netral, atau triglyceride, yang molekulnya terdiri atas satu molekul glycerol (glycerin) dan tiga molekul asam lemak, yang diikatkan pada glycerol tersebut dengan ikatan ester. Ketiga asam lemak tersebut bisa sama semua, tetapi dapat juga dua sama atau ketiganya tidak ada yang sama.
a.       Sumber Lemak
Menurut sumbernya kita membedakan lemak nabati dan lemak hewani. Lemak nabati berasal dari bahan makanan tumbuh-tumbuhan, sedangkan lemak hewani berasal dari binatang, termasuk ikan, telur dan susu.
b.      Penentuan Lemak dalam makanan
Lemak dalam bahan makanan ditentukan dengan metode ekstraksi beruntun di dalam alat Soxhlet, mempergunakan ekstraktans pelarut lemak, seperti Petroleum benzena atau ether. Bahan makanan yang akan ditentukan lemaknya, dipotong-potong setelah dipisahkan dari bagian yang tidak dimakan seperti kulit dan lainnya.

2.      Metabolisme Lemak
a.       Pencernaan Lemak
Lemak di dalam makanan tidak mengalami pencernaan di dalam rongga mulut, karena tidak ada enzim yang dapat memecahnya. Di dalam gaster ada enzim Lipase, tetapi pengaruhnya terhadap pemecahan lemak dapat diabaikan, karena rendah sekali; pH di dalam gaster tidak cocok untuk aktivitas lipase tersebut.
Di dalam duodenum lemak dipecah oleh enzim lipase yang berasal dari sekresi pankreas. Triglycerida dipecah menghasilkan campuran metabolit dan monoglycerida serta asam lemak bebas. Asam lemak dengan rantai karbon panjang tidak larut di dalam air, tetapi membuat ikatan kompleks dengan garam empedu yang membuatnya menjadi dapat larut (emulsi). Asam lemak rantai karbon pendek dan intermediat lebih mudah larut dalam air, sehingga lebih mudah diserap melalui dinding epithel saluran pencernaan.
Sekresi cairan empedu dari hati tidak mengandung enzim untuk memecah lemak, tetapi mengandung garam-garam empedu yang mengemulsikan lemak dan asam lemak hasil pencernaan, menjadi butir-butir halus yang dapat menembus epithel usus, masuk ke dalam lymphe jaringan.

b.      Penyerapan dan Transpor
Semua glycerida di dalam makanan dihidrolisa total di dalam saluran pencernaan (usus halus) dan asam-asam lemak yang dipisahkan diemulsikan dengan pertolongan garam-garam empedu (sodium taurocholate) menjadi butir-butir mikroskopik yang berdiameter 0,5u atau lebih kecil lagi, yang mudah menembus epitel usus.
Pencernaan dan penyerapan makanan jenis lemak secara berurutan adalah sebagai berikut:
a.       Di mulut: Pencernaan mekanik oleh gigi dan selanjutnya makanan masuk ke lambung.
b.      Di lambung: Pencernaan mekanik oleh gerakan lambung, sedangkan secara kimiawi enzim lipase (tributirase) akan mengurai lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya makanan masuk ke usus halus.
c.       Di usus halus: Pencernaan mekanik oleh peristaltik usus, sedangkan pencernaan kimiawinya adalah enzim lipase mengurai lemak menjadi asam lemak dan gliserol (lanjutan dari lambung), getah empedu (berupa garam cholat) yang dihasilkan oleh empedu berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak, sehingga menjadi emulsi yang dapat diserap oleh usus halus.

c.       Asam lemak
Asam lemak alamiah selalu mengandung jumlah atom karbon genap, dengan rumus umum Cn H2nO2, dengan n = 4, 6, 8,dan seterusnya sampai 18. Deretan asam-asam lemak ini termasuk deretan asam lemak jenuh. Anggota deretan ini yang mempunyai jumlah karbon terkecil (n=4) ialah asam butyrat, yang terdapat di dalam mentega susu dengan kadar 6%. Makin pendek rantai karbonnya semakin mudah larut dalam air dan semakin sukar larut dalam zat-zat pelarut lemak.

d.      Ekskresi
Lemak diekskresikan sebagai bahan sisa (wasteproduct) CO2 dan H2O. Lemak di dalam makanan tidak dicerna dan diserap seluruhnya melainkan ada sebagian yang terbuang di dalam tinja. Kalau tinja mengandung kadar lemak tinggi dari biasanya, disebut steatorrhoea. Dalam kondisi demikian, tinja mempunyai volume besar dan berwarna agak pucat karena garam kalsium dari asam lemak.

e.       Fungsi Lemak bagi tubuh
Di antara fungsi lemak bagi tubuh, yaitu:
1.      Lemak sebagai sumber utama energi
2.      Lemak sebagai sumber PUFA, dan
3.      Lemak sebagai pelarut vitamin-vitamin yang larut lemak (vitamin A, D, E dan K.

Bagan tentang metabolisme.
Text Box: Penggunaan:
•	cadangan energi
•	Menggantiakan bagian-bagian tubuh yang aus
Text Box: Pembuangan  :
-	H2O
-	CO2 
-	Urea
-	Laktat
 

 


MEKANISME URUTAN PENCERNAAN MAKANAN
PENCERNAAN
KARBOHIDRAT
LEMAK
PROTEIN
Mulut


Mekanik :
Gigi:
Memperkecil makanan
Gigi :
Memperkecil makanan
Gigi :
Memperkecil makanan


Kimiawi :
Enzim ptyalin :
Polis:
Enzim maltase:
 Disakarida:
monosakarida



Tidak ada



Tidak ada

Lambung


Mekanik :

Gerak lambung:
Makanan halus

Gerak lambung:
Makanan halus


Gerak lambung:
Makanan halus



Kimiawi :

Melanjutkan pencernaan dari mulut.

Enzim lipase:
Lemak: Asam
Lemak, Gliserol

Enzim Pepsin:
Protein: pepton, asam amino

Usus Halus

Mekanik:
Peristaltik :
Makanan halus

Peristaltik :
Makanan halus
Peristaltik :
Makanan halus




 



Kimiawi :
Enzim amilase. KH : Glosa, frutosa, galaktosa.

Enzim sukrosa:
Sukrosa : Fruktosa, Galaktosa.

Enzim maltosa:
Maltosa : glukosa.

Enzim Laktase:
Laktose, Glukosa. Galaktose.



Enzim lipase:
Lemak : Asam
Lemak gliserol.

Getah empedu:
Menurunkan tegangan permukaan.





Enzim peptidase polypeptida:
Asam amino.
PENYERAPAN
 



GLUKOSA
Asam Lemak dan Giliserol

Asam Amino



III
KESIMPULAN

              Proses pencernaan makanan sangat penting sebelum makanan diabsorbsi atau diserap oleh dinding saluran pencernaan. Zat-zat makanan tidak dapat diserap dalam bentuk alami dan tidak berguna sebagai zat nutrisi sebelum proses pencernaan awal. Zat makanan akan dipersiapkan untuk diabsorbsi melelui proses – proses tertentu dengan bantuan enzim-enzim tertentu dalam saluran pencernaan.















DAFTAR PUSTAKA


1.      Aris, Tarwoto,Wartonah.2009. Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Kebidanan.Jakarta:CV. Trans Info Media

2.      Sediaoetama, Ahmad Djaeni.2004,2006,2008. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi.Jakarta:Dian Rakyat

3.      Irianto,Djoko Pekik.2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. Yogyakarta:CV.Andi Offset



 

1 komentar:

  1. Baccarat | Casino Software | Casino Software | Tips
    Baccarat is a game worrione that's available in nearly all online casinos worldwide, and one of the main features of a casino game is that 인카지노 it's a very งานออนไลน์ popular

    BalasHapus